Pengalaman Kehilangan Bisa Memberikan Beberapa Dampak Pada Seseorang

Kehilangan adalah salah satu perasaan yang mengawali depresi seseorang. Tidak semua, tapi bisa menjadi awal dari depresi seseorang. Apalagi kehilangan seseorang yang sangat berarti. Seseorang yang sangat dekat dengan kita. Seseorang yang sudah kita nantikan, seseorang yang memberikan kesan special bagi kita. Bahkan rasanya tidak ada energi, tidak ada gairah hidup, bahkan rasanya semua kosong, dan tidak berarti. Ya besar sekali dampak dari kehilangan.

Pengalaman Kehilangan Bisa Memberikan Beberapa Dampak Pada Seseorang

Seperti yang saya katakan. Kehilangan bisa menjadi awal dari depresi seseorang. Dan kehilangan bisa juga membuat seseorang menjadi lebih kuat. Lebih kuat ya tidak di waktu itu juga. Ini tergantung dari bagaimana seseorang mengartikannya. Dan support dari orang sekitarnya juga sangat berpengaruh.

Jika ia mendapatkan seseorang yang tepat. Dia bisa mengolah rasa kehilangan sebagai sesuatu sumber kekuatannya. Seperti pengalaman sahabat saya. Saya belajar banyak dari semangatnya. Dia menikah dengan seseorang, meskipun bisa dibilang cinta bertepuk sebelah tangan. Sahabatku sendiri dia merasa sangat nyaman dengan pria ini, tapi tidak selamanya nyaman memberikan rasa cinta.

Setahun lebih tinggal bersama. Mungkin rasanya aneh, kenapa tidak cinta tapi bersama. Si pria sangat mencintainya, bahkan dia melepaskan pekerjaannya yang sudah sangat bagus. Membuat robot bahkan kerja sama dengan beberapa produk terkenal seperti adidas, nike dan beberapa produk terkenal lainnya.

Pria yang sangat hangat. Dan dia dengan seluruh tabungannya membangun satu tempat untuk sahabatku, dia membuatkan store. Karena itu adalah mimpi sahabatku. Tempatnya sangatlah bagus. Dan tempat tersebut dia bangun dengan tangannya sendiri, tanpa memakai tukang. Bisa bayangkan secinta apa dia. Singkat cerita, sahabatku hamil, dan mereka memutuskan menikah.

Hari-hari yang sangat indah. Bahkan mereka adalah salah satu pasangan yang sangat prepare untuk kelahiran bayinya sejauh saya bertemu dengan orang-orang. Dan di bulan ke 9 sudah waktunya lahiran. Sahabatku sudah mulai merasakan kontraksi, dan karena dia menginginkan lahiran di rumah, langsunglah suaminya menelepon bidan, dokter, dan tidak sampai setengah jam mereka sampai dan mengurus semua itu.

Dan saat bayinya lahir, tidak ada suara tangisan, bahkan tali pusarnya hitam. Akhirnya suaminya, dokter dan anaknya segera kerumah sakit, mengecek keadaan bayi. Dan bidan tinggal di rumah untuk membersihkan sahabat saya, den prepare semuanya. Dan sekitar 2 jam-an, suaminya balik sambil membeluk anak mereka. Dan suaminya memberikan anaknya pada sahabatku.

Ia sangat excited, dia pikir mau diberikan susu. Trus suaminya mengatakan, enggak usah kasih susu, kasih pelukan aja, karena dia udah meninggal dan bentar lagi mau dikuburkan. Dan suaminya sendiri yang menguburkan anak mereka. Sakit-sakit sekali.