Bulan: Oktober 2022

Ada banyak sekali alasan kenapa orang sering terjebak dalam masalah. Ada banyak alasan kenapa orang sering mengalami masalah. Padahal kalau bilang itu masalah sepele. Yang dimana sebenarnya hal tersebut tidak perlu sampai menjadi sebuah masalah. Tapi di kita malah menjadi sebuah masalah. Dan biasanya alasannya karena kita menyepelekannya. Karena berpikir, itu doang kok, ya nanti saja. Atau cuman itu, ya sudah tidak usah terlalu dipikirkan, atau pikirnya nanti-nanti saja. Dan akhirnya saat sudah pada tegang waktunya, kita tidak melakukan apa-apa. 

Banyak Orang Terjebak Masalah Karena Sering Menyepelekan Suatu Hal

Akhirnya hal yang seharusnya bukan apa-apa, hal yang kita rasa itu doang, malah menjadi masalah. Dan ini yang sering terjadi pada kita, itu yang sering kita manusia lakukan. Menyepelekan sesuatu. Ini mencakup semua hal ya. Baik itu barang, orang, tempat, atau lainnya. Jadi belajarnya dari masalah, belajarnya dari yang sudah-sudah. Sering orang mengatakan, bahwa janganlah jadi orang yang serius-serius kali. Memang benar, tapi bukan berarti menjadi menyepelekan berbagai hal. 

Ambil contoh paling sederhana, kerjaan. Kadang kita diberikan tugas yang ringan-ringan. Karena kamu pikir gampang, jadi kita tunda-tunda. Sampai sudah waktunya, atau sampai di tanya oleh atasan, kita malah lupa. Akhirnya jadinya gak beres juga, jelek juga jadinya penilaian atasan kepada kita. Itu sering sekali terjadi. Coba kita ganti pola pikir. Dengan berpikir, karena itu mudah, karena cuman itu doang, jadi kerjain aja dulu. Jadi setelah itu kalian bisa melakukan hal lain, atau bisa bersantai, tanpa ada beban pikiran. 

Bukankah lebih mengasyikkan kalau pekerjaan selesai duluan, dan kita bisa bersantai. Dari pada bersantai dulu, baru bekerja di kejar waktu. Coba pelan-pelan untuk ganti pola pikir. Sehingga kita bisa membuat waktu kita lebih berguna, lebih efisien. Dan lama-kelamaan kita akan terbiasa. Dengan dimulai dari hal kecil, lama kelamaan kita akan terbiasa dan bisa menerapkan ke hal lain juga. Jadi kita tidak akan merasa terlalu berat. 

Saat kita mengalami suatu masalah. Atau sedang berada di titik terendah. Sedang stres dan depresi. Atau saat mereka melihat kita menangis, dan mereka bertanya kita kenapa. Ada apa, kenapa kita menangis, ada masalah apa. Bukan berarti mereka benar-benar peduli padamu. Sering kali orang yang bertanya bagaimana keadaan kita adalah orang-orang yang benar peduli padamu. Bukan orang-orang yang benar-benar ingin membantu kita atau ingin menghibur kita. Tapi sering kali mereka hanya sekedar kepo dengan kondisi kita. 

Tidak Semua Orang Yang Kepo Padamu, Mereka Benar-Benar Peduli Padamu

Bahkan sering mereka bertanya bagaimana kondisi kita, mereka hanya ingin tahu keadaan kita. Dan saat mereka sudah tahu bagaimana keadaan kita. Itu hanya akan menjadi topik pembicaraan mereka saat bersama teman-teman mereka. Hanya sekedar cerita yang akan menjadi bahan ghibah mereka saat berada di tongkrongan. Sebagai cerita basa basi mereka. Dan banyak sekali yang seperti itu. Sehingga saran saya, jangan mudah percaya pada orang. Jangan mudah luluh pada orang yang menanyakan keadaan kalian. 

Jangan mudah menjadi orang yang menceritakan keadaan kita kepada orang lain. Jangan mudah ceritakan kesedihan, masalah kita pada orang lain. Sebaiknya kalian simpan sendiri. Jika kita memiliki kesedihan, masalah, lebih baik ceritakan kepada orang terdekat kalian. Entah itu keluarga, sahabat, pacar, atau psikolog. Itu akan jauh lebih baik, daripada mudah cerita kepada siapa saja yang menanyakan bagaimana keadaan kita. Cukup orang terdekat kita. Karena saat ada orang yang benar-benar ingin membantu kita. 

Mereka akan menunjukkan aksi daripada hanya sekedar berada di depanmu dan mendengar apa yang kita rasakan. Mereka akan langsung menunjukkan sikap dan aksi. Bahkan tidak sedikit mereka malah akan diam-diam di belakangmu, akan berusaha menyelesaikan masalah kita. Dan itulah baru dibilang orang yang benar-benar peduli pada kita. Bukan hanya sekedar datang kepo dan pergi begitu saja. Itu kenapa kita harus benar-benar memfilter orang-orang yang ada di sekitar kita. Karena jika kalian salah memilih teman, kadang bukannya mereka membantu kita, tapi mereka hanya menambah beban dan stres kita. 

Mengerti kah kamu, orang terus menjadi kerap tersimpul, terus menjadi uang kecil orang itu, terus menjadi gampang tersimpul buat perihal yang apalagi rasanya tidak butuh ditertawakan, itu bukan sebab mereka abnormal ataupun edan. Tetapi sebab mereka mempunyai beban yang amat teramat dalam. Mereka lagi amat sakit. Alhasil yang mereka dapat tunjukkan pada banyak orang tersimpul. Tidak hanya buat menutupi kesedihannya. Buat menutupi supaya mereka tidak nampak pilu. Betul itu merupakan metode buat mereka dapat melalaikan kesedihan mereka. Ialah dengan tersimpul, apalagi buat perihal uang kecil sekalipun. Serta tawa mereka memanglah ikhlas, perihal uang kecil dapat terasa amat lucu untuk mereka, bila mereka lagi sakit- sakitnya.

Orang Sangat Kerap tersimpul Kadangkala Merekalah Yang Lagi Amat Terluka

Serta itu merupakan kenyataan. Kita hendak ketahui itu, kala kita telah merasakan di posisi itu. Dimana kita terletak di titik terendah, dimana seluruh kesedihan serta rasa sakit berbaur jadi satu. Alhasil buat melaksanakan apa juga jadi tidak terdapat daya. Serta disana kamu hendak merasakan, oh ini rasanya. Serta mengerti kah kamu, orang yang kerap tidur, tidaklah orang yang berat kaki. Tetapi mereka merupakan orang kesepian. Tidak terdapat perihal lain yang dapat mereka jalani buat melalaikan ataupun melalaikan perasaan kesepian mereka tidak hanya dengan tidur.

Di tidur mereka dapat melalaikan perasaan kesepian. Serta mereka dapat berangan- angan, serta apalagi mereka dapat merasa lebih hidup di mimpi mereka dibandingkan di bumi jelas mereka.

Jadi kita janganlah kilat menjudge seorang. Dimana ia berat kaki kerjaannya cuman tidur aja seharian, tidak terdapat aktivitas, serta lain serupanya. Tetapi kita wajib cari ketahui mengapa ia sedemikian itu. Kadangkala orang tidak siuman hendak perihal itu. Sebab ia berupaya mencari metode buat memuat kehampaan mereka. Alhasil mereka kurang ingat mereka kesepian, mereka jadinya denial dengan kondisi mereka sendiri. Tetapi sesungguhnya, bila ditelusuri lagi, mereka sedemikian itu, betul sebab mereka kesepian. Terdapat rasa kosong yang mau mereka isi. Terdapat perasaan yang mau mereka coba abaikan, alhasil mereka lebih memilah buat tidur. Sebab di tidur mereka, mereka dapat kurang ingat segalanya.

Di Sebagian peluang kita kerap sekali berambisi buat tidak saat ini. Terdapat sebagian perihal ataupun suasana yang rasanya aduh janganlah dahulu terjalin saat ini ini. Sebab kita yang lagi tidak sedia, ataupun kita rasanya tidak lagi dalam kondisi yang sedemikian itu bagus, buat dihadapkan dalam sebagian situasi serta suasana. Sebab merasa khawatir kita justru tidak melaksanakan dengan cara maksimum, sebab fokus kita tidak disana, sebab kita sangat letih buat menjawab sebagian perihal. Serta rasanya nyaris seluruh orang sempat merasakan semacam itu.

Bila Kita Mempertimbangkan Tidak Senang Hendak Satu Perihal Hingga Dikala Kita Terletak Di Suasana Itu, Kita Merasa Terpenjara

Alami saja bila merasakan perihal yang semacam itu. Sebab tidak selamanya orang dapat membiasakan ataupun kilat mengadaptasikan diri dengan sebagian kondisi khusus. Bukan berarti mereka berat kaki, ataupun mereka sombong serta lain serupanya. Tetapi tiap orang itu menginginkan durasi buat menyiapkan diri buat sebagian perihal. Misalnya dikala dibawa berjumpa oleh sebagian sahabat kamu. Buat itu kamu wajib menyiapkan diri kamu buat berjumpa dengan mereka. Tidak tahu kamu wajib siap- siap, mandi sediakan busana apik serta lain serupanya. Sementara itu dalam kondisi itu, kamu terkini kembali kegiatan, letih serta letih.

Tentu terdapat perasaan mengapa wajib saat ini amat sangat bertemu, mengapa enggak esok. Sebab mood kamu lagi tidak terdapat. Tidak terdapat antusias, kamu lagi lelah pula. Tetapi jika tidak turut esok di bilang sombong. Esok jika tidak turut dikatakan sok padat jadwal. Sebab telah berulang kali di membujuk kita tidak dapat lalu. Sebab memanglah terdapat sebagian perihal yang emergency. Jadi ingin tidak ingin kamu wajib berjumpa sesekali durasi. Itu sesungguhnya bukanlah lezat. Perasaan semacam itu lumayan mengusik untuk sebagian orang. Bisa jadi nampak sepele. Tetapi seperti itu realitas.

Buat itu aku individu cuma dapat membagikan masukkan, dimana kita terletak di suasana itu.

Kamu bisa saja kesel pilu serta kecewa. Tetapi itu lah rasanya bersosialisasi. Serta seluruh orang memerlukan pemasyarakatan. Serta kadangkala terdapat sebagian perihal yang sesungguhnya tidak seburuk itu. Tetapi sebab kita khawatir, mereka tidak seasik itu, ataupun merasa khawatir, esok hendak jenuh serta awkward kondisi, alhasil saat sebelum pergi juga terasa berat sekali perasaan. Tetapi dikala terletak di situ tidak seburuk itu. Bila sesuatu perihal kita telah pikir tidak bagus, hingga dikala terletak disitu juga kita hendak terasa semacam di bui. Coba kita putar metode berasumsi kita.

Kegiatan dari otak memanglah amat luar lazim sebab otak dapat bertugas di luar perkiraan kita. Serta mengerti kah kita kalau sepanjang ini kita tidak sempat memakai guna otak lebih dari 10 persen. Buat seseorang selevel Einstein saja, ia telah memakai 10 persen otaknya, serta hasilnya semacam itu. Bisakah kamu memikirkan gimana jadinya bila kita memakai otak kita lebih dari 10 persen. Dapat jadi semacam apa kah kita?

Tuhan Memberikan Manusia Akal Budi Serta Wujud Yang Serupa Dengannya

Memanglah Tuhan luar lazim sebab dapat menghasilkan orang jadi sedemikian muka hingga dapat jadi semacam ini. Dengan banyak sekali yang kita punya, serta kita sendiri sedang belum dapat explore seluruh yang terdapat pada kita. Hingga rasanya tiap terdapat perihal terkini yang kita tahu badan kita dapat melaksanakannya, rasanya amat terpesona dengan itu. Alhasil alami bila orang merupakan salah satu buatan Tuhan yang sangat agung, sebab mempunyai ide budi. Jadi berbahagialah kita selaku orang. Serta berperilakulah sebaiknya orang yang berpendidikan budi. Janganlah membuang- buang fadilat yang terdapat dalam diri kita buat melaksanakan perihal yang tidak bermanfaat ataupun tidak berarti.

Orang merupakan buatan Tuhan sangat bijak serta salah satunya buatan Tuhan yang terbuat seragam dengan Allah. Alhasil alangkah spesialnya kita selaku seseorang orang. Jadi janganlah membuat dirimu nampak bego, janganlah membuat dirimu nampak konyol. Sebab kamu dilahirkan seragam dengan Allah. Pergunakanlah sebaik bisa jadi peluang yang diserahkan pada kamu selaku orang, maanfaatkan durasi kamu sebaik bisa jadi. Memakai dengan cara maksimum seluruh yang terdapat padamu. Alhasil kamu dapat bertumbuh jadi lebih bagus lagi.

Buat bumi jadi lebih hebat, lebih menarik dengan seluruh yang terdapat pada dirimu. Dengan seluruh yang kamu punya. Tuhan sudah membagikan bakat pada kamu alhasil gunakanlah itu semaksimal bisa jadi. Serta untuk bumi terus menjadi bagus, serta pantas buat ditempati. Dengan seluruh keunggulan yang terdapat pada kita, kita untuk bumi jadi tempat yang bagus serta aman buat kita bermukim serta hidup berdampingan satu serupa lain.

Bisa jadi kamu sempat pula mendapatinya. Dimana kamu menyayangi seorang. Serta orang itu pula menyayangi kamu. Setelah itu kamu menjalakan ikatan, tetapi rasanya kamu tidak sesuai. Terdapat banyak perihal yang tidak dapat masuk. Terdapat banyak perihal yang kamu itu berlainan serta tidak dapat disatukan. Serta kamu telah berupaya buat mencari jalur tengah. Tetapi kamu tidak menciptakannya. Alhasil rasanya sangat berat buat diteruskan. Meski kamu silih cinta satu serupa lain.

Nyatanya Tidak Selamanya Silih Cinta Itu Wajib Bersama

Rasanya banyak orang yang merasakan perihal itu. Banyak orang yang hadapi perasaan- perasaan itu. Alhasil muncullah toxic relationship. Itu umumnya sebab suatu ikatan yang kita telah ketahui tidak bisa berjalan dengan bagus, tetapi kita memaksakannya buat lalu dipertahankan serta dijalani. Sementara itu telah ketahui kesimpulannya hendak semacam apa. Serta kesimpulannya seperti itu yang membuat ikatan jadi toxic, ataupun tidak berjalan bagus. Jadi disini kamu wajib memakai akal sehat pula.

Disaat- saat semacam ini memanglah kita kerap sekali memercayakan perasaan kita yang bertugas dibandingkan akal sehat kita. Serta itu yang membuat kita lalu optimis, serta lalu berupaya buat menjaga ikatan. Tetapi, pendamping kita tidak dapat berganti, tidak mempunyai visi serta tujuan serupa dengan kita. Tidak dapat dibawa bertugas serupa. Betul buat apa dipaksakan? Walaupun kamu silih cinta. Serta disini kita dapat amati, tidak selamanya modal cinta itu dapat memadukan 2 orang. Kadangkala terdapat dikala kita cuma dapat hingga di menyayangi. Tanpa wajib mempunyai.

Serta yang semacam ini, kita wajib dapat melainkan. Bila kita ketahui tidak dapat diteruskan, janganlah dituntut buat diteruskan sebab itu cuma hendak terus menjadi melukai kamu berdua serta cuma membuat kamu terus menjadi membuang durasi buat dapat melaksanakan perihal yang lain. Jadi mulai lah berlatih menyambut serta merelakan. Mana yang butuh dipertahankan mana yang wajib dilepaskan. Tidak selamanya cinta itu wajib bersama kenapa. Menyayangi dari jauh kadangkala itu jadi salah satu metode ataupun jalur yang lebih bagus. Dari dipaksakan buat menempuh ikatan yang kesimpulannya tidak tentu.

Sempatkah kamu mencermati dikala orang sudah membagikan part mereka yang terbaik, mereka sudah membagikan bagian terbaik, serta amat bagus pada seorang. Serta dikala ia disakiti serta dikecewakan, hingga ia hendak jadi seorang yang amat berlainan dari lebih dahulu. Serta kamu janganlah terkejut dengan pergantian itu. Sebab itu telah jadi hukum alam. Siapapun tentu hendak hadapi perihal itu. Sebab dikala seorang hadapi perihal sangat kurang baik, hingga itu hendak membuat seorang hendak jadi amat berganti.

Janganlah Jadi Orang Yang Tidak Berperasaan Cuma Sebab Sempat Disakiti

Tidak tahu itu dari metode ia berdialog, penampilannya ataupun metode ia berasumsi, atau metode ia merespon orang lain. Itu hendak amat berlainan. Serta kamu hendak memandang itu. Hendak terdapat perbandingan. Serta itu telah tentu. Sebab mereka hendak berlatih dari rasa sakit serta rasa kecewa yang mereka telah natural. Serta itu hendak menghasilkan mereka pondasi buat menguatkan diri dalam mengalami orang terkini, ataupun keadaan- keadaan khusus. Itu merupakan perihal yang pada biasanya terjalin. Itu merupakan impian banyak orang.

Dimana dikala kita memperoleh rasa sakit, kita dapat mencernanya serta menghasilkan itu selaku daya buat kita jadi seorang yang lebih bagus lagi kedepannya. Serta menghasilkan kita individu yang terkini yang lebih bagus serta kokoh. Itu ekspektasi. Itu merupakan impian seluruh orang. Tetapi tidak menutup mungkin bila terdapat orang yang berasumsi kebalikannya. Dimana orang yang menghasilkan pengalaman jeleknya. Selaku alibi ia buat berlagak kejam pada orang lain. Menghasilkan era lalunya selaku alibi buat ia melakukan perihal yang tidak bagus.

Serta ini tidaklah perihal yang pantas dicontohi. Ini merupakan perihal yang tidak bagus buat dicoba. Ingin seburuk apapun era lalumu. Ingin sekecewa apapun kamu di era kemudian, janganlah peruntukan itu alibi buat kamu melukai orang lain, serta membalaskan perasaan yang kamu natural di kala dahulu. Itu tidaklah jalur yang bagus. Serta itu tidak sempat dibenarkan. Serta itu cuma membuat kamu tidak kelainannya dengan pelakon yang membuat perasaan pilu kecewa serta marah itu. Jadi sedang ingin kah kamu menghasilkan era kemudian selaku senjatamu buat melukai orang lain?