Semua itu balik lagi pada ajudan tiap- masing- masing. Ada ajudan yang ingin aktivitas pernikahannya hanya biasa saja. Hanya versi kadarnya saja. Karena merasa tidak memerlukan dibuat elok dan hidup. Yang berarti inti dari pernikahan itu. Karena banyak orang yang amat memprioritaskan persoalan keglamoran dan kemeriahan aktivitas pernikahan sampai melengahkan maksud inti dari sesuatu pernikahan. Walhasil banyak orang yang menikah dengan elok namun kesimpulannya berakhir. Itu karena mereka tidak memaknai inti dari pernikahan.
Banyak Orang Menginginkan Bisa Melaksanakan Hari Pernikahannya Dengan Amat Mewah
Mereka lebih memprioritaskan persoalan keglamoran dari pernikahan. Dan mereka melengahkan maksud dari pernikahan itu sendiri. Dan ada pula beberapa ajudan yang memilah untuk memeringati aktivitas pernikahannya dengan biasa karena merasa biaya pernikahan bisa lebih ditekan, karena mereka pasti akan membutuhkan biaya yang banyak sesudah pernikahan. Sejenis untuk tempat tinggal, hidup masing- masing hari, dan belum lagi apabila besok si istri akan lahiran, membutuhkan biaya yang banyak pula. Walhasil mereka berasumsi lebih baik berhemat untuk kehidupan sesudah pernikahan.
Karena banyak ajudan yang memprioritaskan memeringati aktivitas pernikahan dengan elok dan hidup. Walhasil semua kerabat dan keluarga bisa datang ikut meriahkan aktivitas pernikahannya. Dan aktivitas dicoba di tempat yang mahal, dan semua serba expensive. Dan biasanya karena gengsi pula, walhasil ingin acaranya elegan. Namun sesudah aktivitas, mereka ajudan malah kecurigaan mencari uang untuk kehidupan masing- masing hari. Aktivitas bisa sampai ratusan terlebih milyaran rupiah. Namun sesudah aktivitas, mereka lagi tinggal di kontrakan. Kan rasanya sia- sia.
Lebih baik uangnya dipakai untuk mencicil rumah. Namun memanglah tidak bisa dibantah lagi banyak sekali orang lagi berasumsi jika untuk aktivitas pernikahan itu harus elok dan elegan. Karena pernikahan itu hanya sekali serupa berumur hidup. Walhasil itu harus dibuat se eksklusif dapat jadi. Namun semua balik ke ajudan tiap- masing- masing. Gimana mereka memandang sesuatu pernikahan itu. Karena pada ujung–ujungnya, akan balik pada ketaatan ajudan tiap- masing- masing dalam mencegah jalinan mereka biar bisa sampai dewasa, sampai kematian memisahkan.