Lingkungan Pertemanan Akan Sangat Mempengaruhi Dirimu

Salah satu hal yang sangat mempengaruhi kualitas seseorang serta kepribadian seseorang selain diri sendiri adalah lingkungan pertemanannya. Memang banyak orang mengatakan kalau kita memiliki mental dan iman yang kuat, memiliki pendirian, maka dimanapun kita berada, mau dengan siapapun kita berada. Kita tidak akan terpengaruh. Mungkin jika untuk jangka waktu yang singkat, itu bisa berlaku. Tapi jika untuk jangka waktu yang lama, saya pribadi rasanya itu tidak akan berlaku. Karena bagaimanapun setiap orang memiliki limit nya. 

Lingkungan Pertemanan Akan Sangat Mempengaruhi Dirimu

Walaupun kita sudah bersikeras. Kita sudah berusaha untuk keras pada pendirian kita, tapi kalau kita di hadapkan akan sesuatu yang terus menerus. Pada suatu waktu dan pada akhirnya kita akan terpengaruhi juga. Walaupun hanya sedikit tapi akan ada. Seperti saat kita tidak merokok, tidak minum minuman keras, tidak menggunakan narkoba. Tapi jika kita tinggal di lingkungan dimana mayoritas orang-orang merokok, minum minuman keras dan menggunakan narkoba. Apalagi di lingkungan pertemanan kita dipenuhi orang seperti itu. 

Mungkin pada beberapa bulan pertama kita masih bisa berpegang teguh dengan pendirian kita. Kita masih dengan tegas menolak itu semua dan menjadi bersih. Tapi jika kalian berdiam di lingkungan tersebut lebih lama sedikit, perlahan pemikiran kalian akan sedikit berubah. Kalian akan mulai memberikan pengecualian. Kalian akan perlahan berpikir, coba sekali mungkin tidak masalah. Selama kalian tidak menjadi addicted itu tidak masalah. Toh jika dicoba sekali tidak akan membuat kita addicted. 

Kemudian kita mulai mempersilahkan diri kita untuk mencobanya sekali. Awal mungkin merasa oh begini rasanya. Lama kelamaan, kita akan merindukan lagi rasanya, berpikir mencobanya sekali lagi. Berpikir oh ternyatanya rasanya tidak seburuk itu. Kemudian berpikir kalau kita melakukannya beberapa kali harusnya tidak masalah dan tidak akan membuat addicted. Kemudian kita akan mencobanya, dan mulai nyaman, sampai menjadi terbiasa, dan akhirnya menjadi addicted seperti yang lainnya. Dan akhirnya kalian memberikan pembelaan pada diri kalian, bahwa ini hal biasa. Semua orang juga melakukannya.