Menjadi seseorang ang tulus apa adanya memang sangatlah sulit. Apalagi di ibukota Jakarta, di kota-kota besar, tempat banyak orang yang mengadu nasib. Dan orang-orang dengan segala kelicikan yang tercipta karena bertahan hidup, mematikan karakter orang yang ingin menjadi apa adanya. Sehingga banyak orang yang bilang jangan menjadi terlalu naif. Tidak semua orang sebaik yang kita bayangkan dan harapkan. Sifat asli seseorang akan terlihat saat orang tersebut berada dititik harus bertahan hidup dan berusaha menjaga martabatnya. Sehingga disitu dia akan mempertaruhkan segalanya, untuk bisa bertahan. Meskipun menyakiti dan menghianati orang terdekatnya. Rasanya kejam kan, tapi tidak menutup kemungkinan, kalian bisa berada di titik itu.
Jangan Terlalu Percaya Orang Lain
Saat anda semakin beranjak dewasa dan mengenal dengan isi dunia, dengan segala sisi lain dari dunia, yang tak seindah itu. Kadang bukan dunianya yang jahat, tapi orang-orangnya yang membuatnya terlihat jahat. Dan mengendalikan pemikiran orang untuk melihat sisi jahat nya saja. Sehingga saat anda tahu dan sadar benar anda sedang melakukan sesuatu yang tidak baik. Tapi itulah caranya untuk bertahan hidup. Saat anda bekerja, dan bertemu, atau mulai memasuki di tahap semua yang awalnya terlihat baik, dan semakin lama oh ternyata ini tidak se simpel dan se tulus itu. Banyak sekarang bisnis, kerjaan yang berjalan dengan ada campur tangan atau tindakan yang kita sadari betul itu tidak baik.
Tapi itulah orang-orang banyak terlatih dengan keadaan seperti ini. Sehingga mereka terlatih dan bisa bersikap dan menghasut orang untuk okey ini jahat, ini tidak baik, tapi ini adalah salah satu sikap yang bisa di kompromi. Menjadikan hal jahat, menjadi sesuatu hal yang biasa, dan malah kelamaan akan menjadi hal yang wajar. Dan nanti kita akan sampai lupa dan bingung membedakan mana yang baik dan jahat. Ini yang berbahaya. Dan saat anda melakukan pekerjaan yang kotor, dan mendapatkan partner atau orang yang memiliki pemikiran yang sama dengan anda.
Dan anda jangan langsung mempercayakkan atau menerima mereka seutuhnya. Karena ingat saat anda bertemu orang di jalan yang jahat. Tidak ada yang baik dan bisa dipercaya di dalam sana. Orang dekatnya saja bisa dia lukai demi mendapatkan atau melancarkan aksi orang itu, dan tiba-tiba loyal kepada anda, dan anda rasanya dia baik, bisa dipercaya dan diberikan tanggung jawab besar. Jangan pernah, karena dia sewaktu-waktu bisa balik menyerangmu saat anda sedang lengah. Jadi jangan pernah percaya orang 100%.